… karena “Kata-kata yang hilang haruskah dicari?”
“…
kapan lagi kutulis untukmu
tulisan tulisan indahku yang dulu
warna warnai dunia
puisi terindahku hanya untuk mu
…” (Jikustik)
Lagu ini melantun di iPod shuffle saat menunggu panggilan boarding ke pesawat yang akan memberangkatkanku ke Jakarta. Tepat saat smartphone menampilkan foto seorang bidadari yang merayakan wedding anniversary. Hari itu.
***
“En …” bisikan lembut membangunkanku pada suatu pagi, sekitar tiga tahun yang lalu.
“Ya … ?” Kujawab sambil malas-malasan. Enggan untuk bangun.
### macet | Paingan, 22 Desember 2015 | Diteruskan lagi entah kapan …
Trackbacks & Pingbacks